Rabu, 23 November 2011

suplemen fitnes, perlukah?

sindo
Minggu, 2 Desember 2007 14:19 wib

FITNES menjadi salah satu cara mencapai tubuh ideal. Sebenarnya perlukah pemberian suplemen saat fitnes untuk pembentukan tubuh?

Gaya hidup modern telah menyadarkan banyak orang akan penting dan mahalnya hidup sehat. Bahkan, kesehatan telah menjadi sebuah gaya hidup. Selain tubuh yang sehat, meningkatkan ketahanan tubuh serta motivasi membentuk tubuh atletis, seksi, dan ramping menjadi sebuah magnet tersendiri.

Salah satu cara untuk mewujudkan keinginan itu dengan melakukan fitnes. Berkat fitnes, penambahan otot di bagian tubuh tertentu bisa disesuaikan keinginan. Dalam latihan fitnes tersebut akan terjadi pembakaran kalori sehingga tubuh bisa dibentuk, dari otot tangan, perut, bahu, sampai kaki. Untuk mendapatkan tubuh ideal, selama mengikuti program fitnes, juga diperlukan suplemen.

"Namun, penggunaan suplemen tergantung dari tujuan fitnes yang ingin dicapai. Misalnya, untuk me-maintance (membentuk) tubuh atau agar tubuh bugar.Tentu saja intensitas dan asupan suplemen juga berbeda," ujar instruktur di Gold's Gym Jefrey Sihite.

Suplemen tidak dibutuhkan jika seseorang menginginkan tubuh sehat dan bugar. Mereka cukup menerapkan pola makan sehat. Pola makan sehat terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, mineral dengan jumlah kandungan tertentu. Kondisi berbeda dilakukan jika pola makan yang sudah diterapkan tidak mencukupi kebutuhan gizi yang sangat dibutuhkan.

"Misalnya, di tengah kesibukan pekerjaan tidak sempat mengonsumsi jenis makanan tertentu. Tentu saja asupan gizi juga akan berkurang," ujar instruktur yang menguasai bela diri body combat ini. Di sinilah peran suplemen diberikan, yaitu untuk menambah asupan gizi yang kurang.

Di sisi lain, suplemen diperlukan bagi mereka yang menginginkan bentuk tubuh tertentu. "Suplemen diberikan karena tubuh memerlukan asupan protein lebih dari sebelumnya. Protein diperlukan untuk pembentukan otot-otot tubuh," tuturnya. Sebagai contoh, suplemen otot yang berisi kandungan protein. Suplemen diberikan karena berfungsi untuk mengembalikan otot-otot yang "rusak".

Pria berdarah Batak ini melanjutkan, saat berolahraga, otot-otot dalam tubuh akan mengalami "kerusakan". Penambahan asupan protein dalam bentuk suplemen akan membantu otot-otot berkembang sehingga bisa kembali seperti semula. Proses pemulihan ini terjadi saat istirahat atau setelah berolahraga.

Senada dengan pendapat tersebut, Pendiri RAI Institute Ade Rai mengungkapkan, suplemen memang diperlukan, tapi tetap makanan utama yang lebih dipentingkan. Makanan yang diprioritaskan adalah makanan berprotein tinggi, seperti daging, ikan, telur, susu, tempe, tahu.

"Menilik dari asal kata suplemen yang berarti 'tambahan'. Suplemen akan memberikan kemudahan dan kenyamanan untuk melengkapi kebutuhan gizi yang kurang lengkap," tandas pria kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970 ini. Menurut Ade, kemudahan yang dirasakan, yakni cara penggunaan yang praktis setelah selesai berolahraga. Sebab, saat ini suplemen tersedia dalam bentuk powder (bubuk) yang bisa langsung dinikmati.

Adapun, kenyamanan karena suplemen berbentuk bubuk bersifat ringan sehingga tubuh mudah untuk mencernanya. Karena itu, tidak ada masalah apabila dikonsumsi sebelum berolahraga karena tubuh tidak akan terlalu merasa terlalu kenyang. Karena kemudahan dan kenyamanan suplemen, tidak berarti penggunaannya bisa sesuka hati. Mengonsumsi suplemen tetap memperhatikan takaran yang dianjurkan.

Konsultasikan Terlebih Dahulu

UNTUK mendapatkan hasil maksimal (pembentukan tubuh), jangan asal mengambil jalan pintas dengan langsung mengonsumsi suplemen. Sebelum mengonsumsi suplemen, perbanyak informasi mengenai produk tersebut.

"Agar tujuan fitnes tercapai, dapat dilakukan dengan tiga faktor utama, yaitu latihan olahraga teratur, istirahat teratur, dan pengaturan suplemen. Asal disiplin dilakukan, tujuan fitnes akan tercapai," ujar Ade Rai seraya menambahkan bahwa penggunaan suplemen secara tepat akan mengoptimalkan kesehatan.

Lebih jauh dia menyatakan, tersedia bermacam suplemen dengan tujuan masing-masing, seperti fitness suplemen atau suplemen pembakar lemak. Namun, alangkah baiknya jika berusaha melakukan pola latihan (olahraga) dan menerapkan pola makan yang benar sebelum akhirnya mencoba suplemen dalam bentuk apa pun.

Jefrey Sihite menambahkan, sebelum mengonsumsi suplemen tertentu sebaiknya berkonsultasi terhadap orang yang berkompeten, seperti ahli nutrisi atau trainer (pelatih). "Konsultasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mengenai penggunaan suplemen dan kemungkinan efek samping yang akan dirasakan. Sebab, reaksi suplemen tiap-tiap orang berbeda-beda," paparnya.

Jika tidak cocok, tubuh seseorang akan bereaksi, seperti diare atau merasakan alergi di dalam tubuh. Namun, Ade Rai menandaskan bahwa jangan menempatkan suplemen seperti obat. Apabila mengondisikan seperti ini, akan menyebabkan ketergantungan untuk terus mengonsumsi. Padahal, fungsi suplemen tetap sebagai tambahan jika diperlukan.
(mbs)

Model Data dan Design Database

A. Proses Desain Data Base
a. Analisis Persyaratan
Memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam data bese, aplikasi apa yang harus dibangun diatasnya,jenis oprasi apa yang akan digunakan, dst.
b. Desain Data Base Konseptual
· Informasi yang dikumpulkan pada tahap analisis persyaratan digunakan untuk menggunakan deskripsi data tingkat tinggi.
· Pada tahap ini sering dilakukan dengan menggunakan model E-R.
· Tujuannya adalah ingin menciptakan gambaran sederhana tentang data yang mirip dengan pemikiran pengguna/user.
c. Desain data base Logika
· Merubah skema E-R menjadi skema database relasional
· Tujuannya adalah untuk memperoleh skema konseptual pada model data relasional yang sering dinamakan skema logika
d. Perbaikan skema
Analisis sekumpulan relasi dalam skema database relasional untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan memperbaikinya.
e. Desain data base fisik
Tahapan ini mencakup pembuatan indeks pada beberapa table, mengelompokkan beberapa table atau melibatkan desain ulang yang substansial terhadap beberapa bagian skema database
f. Desain Aplikasi dan Keamanan
· Semua proyek perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek aplikasi yang berada diluar database
· Enkripsi
· Digital Signature

B. Diagram hubungan entitas
Diagram Hubungan Entitas atau entity relation diagram merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional.
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol. Elemen-elemen ERD :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
Hubungan / Relasi
Relastionship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Contohnya : Entitas mahasiswa dengan NPM = “ 3410 ” dan Namamhs = “ Amilia “ yang mempunyai relasi dengan entitas kuliah dengan Kodekul = “ AK01322 “ dan NamaMk = “ SIA “ , sehingga struktur data dari relasi ini bahwa mahasiswa tersebut mengambil mata kuliah pada suatu Universitas.
Hubungan antara entitas menyangkut 2 komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi : derajat (kardinalitas) dan partisipasi hubungan.
1) Kardinalitas
Menyatakan umlah anggota entitas yang terdapat didalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu :
a. Derajat Hubungan 1 :1 (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
b. Derajat hubungan 1 : M (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Derajat HUbungan M : N (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
2) Partisipasi Hubungan
Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan.


C. Model data REA
MODEL DATA REA secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi.
Model data REA mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. sumber daya yang didapat dan dipergunakan organisasi (Resource) contoh : kas dan persediaan, perlengkapan, gudang pabrik dsb
2 . Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event) Contoh : sales events, taking customer orders
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent) Contoh : pegawai (staf penjualan dan kasir), pelanggan
Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu teriri dari empat langkah :
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan kualitas dasar memberi-untuk-menerima, dalam siklus tersebut.Penjelasan :
Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut.
Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalm kegiatan tersebut.Penjelasan :
Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi.
Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan.
Kegiatan penerimaan kas dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.
Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan, di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi utnuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan petukaran ekonomi. Penjelasan :
Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran.
Contoh: Kegiatan penjualan dapat dipergunakan untuk mewakili baik penjualan dengan pengiriman maupun yang terjadi di toko. economic exchange event.
4. Tetapkan kardinalitas setiap hubungan.Penjelasan :
Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas.
Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum.
Kardinalitas maksimem dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship.
Kardinalitas maksimem dapat baik 1 atau N.
Kardinalitas minimem 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya.Kardinal maksimem N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya.

E-Business

A.pengertian dan model E-Business
     E-bisnis adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu,
atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga
dapat memberikan keuntungan—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi,
optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit
Model-model E-business

Terdapat dua model E-business, yaitu :
1. (Business to Consumers)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer. Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit, tali, karet, dll serta penjualan sepatu dari pembuat sepatu ke pengecer akan dianggap transaksi B2C.
Karakteristik B2C :
- Antara organisasi dengan perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana
2. (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi). menggambarkan transaksi perdagangan antara perusahaan, seperti antara manfaktur dan grosir, atau antara grosir dan pengecer. Volume transaksi B2B jauh lebih tinggi dibandingkan volume transaksi B2C. Alasan utamanya karena dalam rantai pasokan (Supply chain) ada banyak transaksi B2B yang mencakup bahan baku dan penjualan produk jadi ke konsumen. Sebagai contoh, sebuah produsen mobil membuat beberapa transaksi B2B seperti membeli ban, kaca untuk kaca jendela, dan selang karet untuk kendaraan. Transaksi terakhir adalah saat kendaraan jadi yang dijual kepada konsumen yang merupakan transaksi (B2C) tunggal.
Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan lebih besar
- Hubungan yang kuat dan berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan
- Lebih kompleks


B.Pengaruh E-Business dalam proses Bisnis
     *Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk.
    * Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.
    * Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
    * Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-menyurat atau pengiriman faks.
    * Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan.


C.infrastruktur E-business
INFRASTRUKTUR untuk E-BUSINESS
     Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan inrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan isu-isu strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan e-business.
Jenis-jenis Jaringan
Jaringan telekomunikasi dibanyak perusahaan dipergunakan untuk melakukan e-commers dan mengelola operasi internal yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Value-added Network dan
4. Internet
Software Komunikasi
Software komunikasi mengelola aliran data melalui suatu jaringan. Software komunikasi didesain untuk bekerja dengan berbagai jenis peraturan dan prosedur untuk pertukaran data.
Software ini melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Pengendalian akses
Software ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan hubungan antar-berbagai peralatan; secara otomatis memutar dan menjawab telepon; membatasi akses hanya pada para pemakai yang berwenang; serta membuat parameter seperti: kecepatan, mode, dan arah pengiriman.
2. Pengelolaan jaringan
Pada software ini berfungsi untuk mengumpulkan data untuk memeriksa kesiapan peralatan jaringan untuk mengirim atau menerima data; membuat aturan antri untuk masukan dan keluaran; menetapkan prioritas dalam sistem,mengirimkan pesan; dan mencatat aktivita, penggunaan, dan kesalahan dalam jaringan.
3. Pengiriman data dan file
Software ini berfungsi untuk mengontrol pengiriman data, file dan pesan-pesan diantara berbagai peralatan.
4. Pendeteksi dan pengendalian atas kesalahan
Software ini berfungsi untuk memastikan bahwa data yang dikirim benar-benar merupakan data yang diterima.
5. Keamanan data
Software ini berfungsi untuk melindungi data selama pengiriman dari akses pihak yang tidak berwenang.
PILIHAN KONFIGURASI JARINGAN
Konfigurasi LAN
Konfigurasi LAN mempunyai tiga ciri dasar, yaitu: konfigurasi bintang, konfigurasi cincin, dan konfigurasi.
1. Konfigurasi Bintang
Dalam konfigurasi bintang, setiap peralatan secara langsungb terhubung dengan server pusat. Seluruh komunikasi antara peralatan dikendalikan dan dikirim melalui serverv pusat. Biasanya, server akan mengumpulkan data setiap peralatan untuk melihat apakah peralatantersebut ingin mengirim pesan. Konfigurasi bintang adalah cara termahal untuk membangun LAN karena membutuhkan banyak sekali kabel untuk menghubungkannya. Akan tetapi, keunggulan utamanya adalah apabila salah satu titik sedang gagal (down), kinerja jaringan yang lain atau jaringan selebihnya tidak terganggu.
2. Konfigurasi Cincin
Pada konfigurasi cincin, setiap titik secara langsung terhubung dengan dua titik lainnya. Ketika sebuah pesan melalui cincin tersebut, setiap titik akan memeriksa judul paket untuk menetapkan apakah data tersebut ditujukan bagi titik berkaitatau tidak. LAN yang dikonfigurasikan cincin mempergunakan software yang disebut dengan token. Token ini berfungsi sebagai untuk mengendalikan aliran data dan untuk mencegah tabrakan. Token secara terus-menerus beroperasi disepanjang cincin. Jadi, titik-titik lainnya harus menunggu hingga pesan yang dikirim sampai pada tujuannya dan token tersebut bebas kembali, sebelum mereka dapat mengirim data. Apabila hubungan dalam cincin rusak, jaringan tersebut dapat berfungsi, walaupun lebih pelan, dengan cara mengirimkan seluruh pesan ke arah yang berbeda.
3. Konfigurasi BUS
Didalam konfigurasi BUS, setiap peralatan dihubungkan dengan saluran utama, atau yang disebut BUS. Pengendali komunikasi didesentralisasi melalui jaringan BUS. Konfigurasi BUS mudah untuk diperluas dan lebih murah untuk dibuat daripada konfigurasi bintang. Akan tatapi, kinerjanya akan menurun apabila jumlah titik yang dihubungkan meningkat.


D.Faktor-faktor keberhasilan E-Business
     Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk dalam e-business.
* Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan.
* Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun
E.menggambarkan contoh kasus yang berhasil
Toko Lestari dan Toko Rahayu merupakan sebagian contoh toko yang menjual berbagai perlengkapan rumah tangga, sembako, dan alat tulis, dan sebagainnya. Kedua toko tersebut berada di daerah Tulungagung. Meskipun keduannya menjual barang-barang atau produk yang sama dan terletak di lokasi yang sama yaitu di wilayah perempatan jalan yang lumayan ramai, tetapi peruntungan keduannya sangat berbeda. Toko Rahayu berdiri lebih dahulu daripada Toko Lestari, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi keuntungan Toko Rahayu. Toko Lestari nyaris tidak pernah sepi pengunjung, sedangkan Toko Rahayu sebaliknya.
Setelah diamati dan dibandingkan , ternyata yang membuat Toko Lestari ramai pengunjung adalah kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, antara lain: pelayanan yang memuaskan (ramah, pemilik toko dan karyawannya selalu tersenyum dan segera menyambut konsumen atau pengunjung yang datang), selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan personal, kebersihan tempat, dan kebersihan barang-barang atau produk yang dijual, selalu mengontrol produk-produk yang kadaluwarsa, selalu menyebut nama pelanggan sehingga pelanggan merasa diperhatikan, penuh inovatif untuk mengembangkan usahannya, sehingga konsumen tetap loyal atau setia terhadap toko tersebut, misalnya dengan menyediakan permen gratis, memberi bonus hadiah pada saat menjelang Hari Raya yang berupa kain atau sembako.
Keadaan seperti itu tidak pernah ditemui di Toko Rahayu. Pelayanan di toko tersebut sangat tidak memuaskan (pemilik toko maupun karyawannya jarang tersenyum, tidak begitu antusias menyambut konsumen yang datang), kebersihan tempat, barang- barang atau produk yang dijual tidak terawat, dan jarang mengontrol produk-produk yang kadaluwarsa, sehingga banyak membuat pembeli yang kecewa karenanya. Barang atau produk yang kadaluwarsa tersebut diantaranya: roti, susu formula, pewarna makanan dan sebagainya. Kondisi tersebut yang akhirnya membuat Toko Rahayu kehilangan konsumen, mengalami gulung tikar, dan pada akhirnya toko tersebut dikontrakkan.
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang memuaskan terhadap konsumen, kebersihan (tempat, produk, personal) yang selalu terjaga, pengontrolan produk, dan pengembangan inovasi usaha merupakan hal yang penting diperhatikan dan harus diterapkan dalam berwirausaha. Meskipun kelihatan sepele, tetapi tidak seharusnya di sepelekan.
SOLUSI:
Toko Rahayu seharusnya lebih memperhatikan mutu dan kualitas pelayanan maupun produk yang dimilikinya, dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, antara lain: selalu tersenyum ramah untuk menyambut kedatangan konsumen, selalu menyebut nama pelanggan, agar pelanggan merasa diperhatikan dan tetap loyal terhadap toko tersebut, menjaga kebersihan (tempat, personal, dan produk), selalu mengontrol barang atau produk yang kadaluwarsa, karena loyalitas pelanggan atau konsumen terhadap suatu bidang usaha sangat berpengaruh terhadap penghasilan atau omset, yang pada akhirnya akan menuju pada kesuksesan.